BONUS TERBARU BAVETLINE.COM : SPORTSBOOK BONUS DEPO AWAL 25% | BONUS DEPOSIT SELANJUT NYA 10% MINIMAL 200RB | KOMISI ROLLINGAN 0,5% | CASINO ONLINE : BONUS DEPO AWAL 20% | BONUS DEPOSIT SELANJUT NYA 5% MINIMAL DEPO 200RB | BONUS TANGKASNET99 SAMPAI DENGAN 20% !!! AYO IKUTAN BONUS2 NYA SEKARANG JUGA !!

Hotman Paris Peringatkan Najwa Shihab tentang UU ITE, Gara-gara Kalimat Ini!


Jakarta, Presenter Najwa Shihab dan pengacara kondang Hotman Paris tengah menjadi sorotan di media sosial.

Bermula dari unggahan Najwa Shihab di akun Instagram @najwashihab mengenai puisinya yang berkaitan dengan pengusutan kasus penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan yang hingga kini belum juga selesai.

"Novel Baswedan adalah aparat negara, matanya adalah mata Indonesia

Jika negara gagal melindungi aparatnya, bagaimana negara bisa mengurusi kawula.


Mata itu sedang sakit dan melepuh, daya pandangnya terancam merapuh.

Retina bisa saja dibikin ringkih, namun optimisme tak boleh menyisih.

Tekad yang berapi dan hati penuh nyali, menjadi pandu menembus gelap korupsi.

Publik jangan dianggap sebelah mata, kemarahan adalah energi tak terkira.

Jika hanya marah yang kami punya, kami akan marah demi negeri tercinta.

Kami adalah jutaan mata yang selalu nyalang, kepal tangan yang tak akan mudah tumbang - Catatan Najwa".


Unggahan Najwa lantas dikomentari Hotman dalam bentuk video.

Dirinya mengatakan, "Kepada para pesohor, atau selebgram, hati-hati dalam membuat pernyataan. Jangan tendensius yang bisa mendiskreditkan negara dan aparatnya.

Misalnya kalau seseorang lagi mengendarai di jalan tol, tiba-tiba dengan sengaja ditabrak oleh orang jahat, apakah negara bisa dituduh sebagai yang kurang pengamanan? Kan korban itu kan bukan pejabat yang harus dikawal.

Memang aparat negara yang berwenang wajib untuk segera menyidik, tapi tidak boleh dengan tabrakan tersebut negara lantas disalahkan. Hati-hati, tidak bagus di hadapan ratusan juta orang lantas menyalahkan negara.

Jangan mencari popularitas dengan begitu seolah-olah pejuang".

Hotman juga menambahkan catatan seperti berikut:

"Mari memakai bahasa yg tidak tendensius.

Pesan kepada host satu acara Tv yg posting kalimat salahkan negara, apa host punya kepentingan bahas satu kasus yang sedang berjalan di bahas berulang-ulang dan host tersebut posting kesimpulan sepihak?


Bahas boleh saja tapi jangan satu kasus yang sedang jalan di bahas berulang ulang dan host posting kesimpulan fakta di instagram?

Dan salahkan negara! Siapa dia? Awas UU ITE! Baca dulu posting dia di ig sebelum komen. Tendensius menposting kalimat " negara gagal" ! Gagal mencegah atau gagal ungkap pelaku? Ini kalimat tendensius dan host tidak berhak simpulkan fakta.

Aku justru cinta ingatin dia jangan sampai dilapor UU ITE oleh pihak yg dirugikan. Buat kalimat jelas agar anda aman, anda kritik aku karena anda gagal paham isi caption ini. Anda kritik aku karena anda gagal paham iso caption ini"